Digitalisasi Pendidikan Islam: Menjawab Tantangan Zaman dengan Inovasi Teknologi


Di era Revolusi Industri 4.0, kehidupan manusia mengalami perubahan besar-besaran, termasuk dalam dunia pendidikan. Tak terkecuali pendidikan agama Islam (PAI), yang kini dituntut untuk bertransformasi dan beradaptasi dengan teknologi digital agar tetap relevan dan efektif di tengah pesatnya perkembangan zaman.

Pendidikan Islam tidak lagi cukup hanya mengandalkan metode konvensional. Kehadiran teknologi seperti aplikasi Al-Qur’an digital, Zoom, YouTube, hingga TikTok telah menjadi bagian dari strategi pembelajaran yang mampu menjangkau generasi milenial dan Gen Z secara lebih dekat. Melalui platform-platform ini, nilai-nilai keislaman dapat diajarkan dengan cara yang menarik, fleksibel, dan tidak kaku.

Salah satu contohnya adalah penggunaan aplikasi Al-Qur’an digital, yang memungkinkan pelajar membaca dan memahami Al-Qur’an kapan saja dan di mana saja, lengkap dengan fitur seperti alarm waktu salat dan penunjuk kiblat. Begitu juga dengan Zoom yang memudahkan dosen dan mahasiswa melakukan pembelajaran daring tanpa batasan geografis. Di sisi lain, konten edukatif bernuansa Islami di YouTube dan TikTok menjadi cara efektif untuk menyampaikan pesan agama secara ringan namun bermakna.

Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Rendahnya jam pelajaran agama di sekolah, serta masih minimnya kesiapan tenaga pendidik dalam memanfaatkan teknologi, menjadi hambatan yang perlu segera diatasi. Data menunjukkan bahwa sebagian besar guru dan dosen masih jarang menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat kemampuan literasi digital menjadi bekal penting dalam menghadapi masa depan.

Di sinilah pentingnya pelatihan dan pendampingan berkelanjutan bagi para pendidik, termasuk dosen PG PAUD, agar mereka mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan relevan. Pendidikan Islam juga harus berperan dalam membentuk karakter peserta didik yang tangguh, beretika, dan adaptif terhadap perubahan.

Quantum Teaching menjadi salah satu pendekatan yang dapat diadopsi, karena menekankan pembelajaran menyenangkan, demokratis, dan berbasis potensi siswa. Selain itu, penguatan karakter dan kecerdasan emosional juga perlu menjadi fokus utama, mengingat dunia pendidikan tidak hanya bertugas mencerdaskan otak, tetapi juga membentuk kepribadian luhur.

Di tengah arus digitalisasi, PG PAUD Universitas Narotama siap menjadi bagian dari solusi: mendidik generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan sosial. Pendidikan Islam di era digital bukan sekadar wacana, melainkan keniscayaan. Sudah saatnya kita bergerak bersama—menginspirasi dan menginovasi demi masa depan yang lebih baik.

Kontributor :  Sugito Muzaqi (Dosen PG PAUD Universitas Narotama)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.